Anak-anak kecil menghabiskan begitu banyak waktu untuk berlari, memanjat, dan melompat,
sehingga cedera atau luka ringan tidak bisa dihindari.
Terkadang seorang anak begitu asyik dalam permainannya dia mengabaikan goresan
atau lecet yang dialaminya dan langsung kembali ke permainannya.
Tentu sering juga terjadi, terutama ketika dia lelah, dia
mungkin menangis lama setelah jatuh.
Reaksi anak Anda terhadap cedera seringkali bergantung pada
siapa yang ada di sekitarnya
dia. Karena dia merasa paling nyaman mengungkapkan
perasaannya kepada Anda,
dia mungkin menangis atau mengeluh lebih banyak tentang
jatuh saat Anda bersamanya.
Mungkin Anda pernah atau sering mengalami atau melihat anak Anda
jatuh, dan bangun tanpa terluka, dan kemudian mulai menangis begitu dia melihat
Anda. Seorang anak menangis seperti ini
karena dia ingin dihibur. Ketika Anda tidak dekat, anak Anda
dapat menghibur dirinya sendiri atau mencari bantuan dari anak lain atau orang
dewasa.
Orang dewasa juga bereaksi dengan cara yang sama terhadap
luka mereka sendiri: saat dewasa
menabrak sesuatu di rumah, di mana dia merasa nyaman, dia
akan mengungkapkan rasa sakitnya, misalnya kepada istri atau suami, tetapi jika
dia mengalami jatuh jauh dari rumah, dia akan berusaha menyembunyikan
ketidaknyamanannya.
Cara seorang anak bereaksi terhadap jatuh juga bergantung
pada usianya. Seorang anak yang sangat kecil jauh lebih mungkin daripada anak
berusia empat atau lima tahun untuk menangis setelah cedera ringan. Seorang
anak berusia lima tahun memberi tahu temannya, "Jangan pikirkan lukamu,
dan itu tidak akan sakit lagi."
Banyak anak menginginkan pembalut luka untuk setiap goresan dan memar. Pembalut luka tampak ajaib bagi seorang anak kecil karena dia percaya bahwa begitu luka kecil ditutup, luka itu akan hilang. Oleh karena itu Anda mesti selalu menyiapkan pembalut luka di rumah maupun di sekolah. Begitu juga ketia Anda bepergian kemanapun Bersama anak-anak selalulah siap sedia dengan pembalut luka, obat luka, dan kebutuhan pertolongan cepat (P3K) lainnya. Untuk di rumah dan di sekolah buatlah pembalut luka mudah diakses. Biarkan anak Anda memakainya kapan pun dia pikir dia membutuhkannya, bahkan jika dia hanya ingin menutupi koreng lama yang dia temukan kembali —kenyamanannya tentu sebanding dengan biaya kecil yang Anda keluarkan untuk itu.